Postingan

SEJARAH DOA ROSARIO

Gambar
Doa rosario adalah doa pertama dan menjadi devosi prinsip dari orang-orang yang percaya dan telah dilakukan selama berabad-abad, dari jaman para rasul dan para murid sampai sekarang. Namun baru pada tahun 1214 lah, Gereja menerima Doa Rosario dalam bentuknya yang seperti sekarang dan menggunakan metode seperti yang kita pakai saat ini. Doa ini diberikan kepada Gereja oleh St. Dominic , yang telah menerimanya dari Perawan yang Terberkati sebagai hadiah pertobatan orang Albigensian dan para pendosa lainnya. Menurut tradisi, St Dominikus (wafat 1221) menyusun rosario seperti yang kita kenal sekarang. Tergerak oleh suatu penampakan Bunda Maria, ia mewartakan penggunaan rosario dalam karya misionarisnya di antara kaum Albigensia, suatu kelompok bidaah yang fanatik. Albigensia berasal dari nama kota Albi di Perancis selatan di mana mereka tinggal; mereka tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia . St Dominikus mempergunakan rosario s

Seekor Naga Di Dalam Kepalaku

Gambar
Di sebuah t erminal Bus hari jumat pukul 6 pagi. Seorang pemuda nampak bergegas diantara sederetan bus yang mengetem di belakang pintu keluar terminal. Matanya yang kemerahan nyalang menatapi kaca depan setiap bus. Masker sekali pakai warna hijau muda menutupi hidung dan mulutnya. Sesekali ia membetulkan kacamata berpigura hitam yang melorot di atas hidungnya dengan jari tengah tangan kanannya. Rambut cepaknya yang sedikit lembab sehabis mandi nampak tersisir rapih ke samping . Jantung pemuda itu berdetak kencang sementara keringat mulai membasahi kemeja biru lengan panjangnya. Kedua kakinya yang melangkah cepat berusaha menghindari setiap genangan air yang bisa mengotori sepatu kulit dan celana panjang hitam yang dikenakannya. T as punggung hitamnya bergerak ke kiri dan k a nan dengan lincah mengikuti irama langkah pemuda itu.             Tiba-tiba langkahnya terhenti di depan sebuah bus.             “Ayo,  langsung berangkat!” Teriak kondektur yang berdiri di dekat pin

Ketika Tuhan Menguji Iman Kita Seperti Halnya Para Rasul

Gambar
Apa yang akan kita rasakan saat mengetahui bahwa orang yang sangat kita kasihi, orang tua, anak atau saudara, akan segera dipanggil ke rumah Bapa di surga? Bagi kita yang pernah merasakannya termasuk saya, itu adalah perasaan yang tidak ingin saya rasakan lagi. Karena ikatan batin yang kuat, jiwa kita dengan orang yang kita sayangi seakan telah menjadi satu. Maka ketika sakratul maut menghampiri orang-orang yang kita kasihi sepertinya kita pun akan mati. Dan bagi kita yang masih bergantung pada mereka, ketidak hadiran mereka di masa yang akan datang, menghadirkan ketidakpastian akan nasib kita sendiri. Sulit untuk membayangkan bagaimana perasaan para rasul saat mengetahui bahwa suatu waktu nanti Sang Guru harus mati, namun pada hari ketiga akan bangkit dari antara orang mati (lihat Matius 20: 17-19 ).   Lalu m engapa meskipun mereka telah mendengar dari mulut Tuhan Yesus sendiri bahwa Ia akan bangkit, mereka tetap saja menjadi bingung dan ketakutan?       Pada akhi